Minggu, 19 Maret 2017

kakaktua jambul kuning

 Kakatua Jambul Kuning 

Mendagri: Kakatua Jambul Kuning Dilindungi, Sebaiknya Diserahkan ke Negara Foto: Agung Pambudhy/detikcom Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo ikut sumbang suara mengenai burung kakatua jambul kuning. Tjahjo mengimbau agar warga mengembalikan hewan langka termasuk kakatua jambul kuning ke negara agar tetap terpelihara dengan baik.

"Ya kalau punya binatang dipelihara dengan baik. Dan kalau binatangnya termasuk yang dilindungi, sebaiknya diserahkan kepada negara saja," kata Tjahjo di sela-sela peringatan Hari Air Dunia ke XXIII tahun 2015 yang digelar di Taman Kota Waduk Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2015).

Dalam acara tersebut hadir pula Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta perwakilan 6 kementerian. Mereka meneken kesepakatan revitalisasi Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA).

Tjahjo mengatakan pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan melindungi hewan-hewan langka tersebut. Hal ini dilakukan agar kejadian penyelundupan yang menyiksa si jambul kuning dan hewan-hewan langka lainnya tak terulang.

"Ya itu hewan yang harus dilindungi. Jangan disiksa seperti itu. Pemerintah harus melindungi jambul kuning, karena termasuk yang dilindungi. Kita akan bekerjasama dengan Kemenhut LH agar hewan-hewan yang dilindungi terpelihara dengan baik. Jangan terulang lagi," ucap Tjahjo.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar juga mengimbau agar para pemilik kakatua jambul kuning untuk menyerahkan hewan langka itu ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Apabila warga ingin mengembalikan hal itu, warga dapat menuju ke posko di Gedung Manggala Wanabakti Blok I lantai 3, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Menteri Siti pun telah menjamin warga yang sadar untuk mengembalikan hewan langka itu tidak akan dikenai sanksi pidana. Jadi Anda yang hendak melakukan aksi tersebut tak perlu khawatir.

Dengan demikian, para warga yang hendak mengembalikan burung kakatua jambul kuning atau hewan langka lainnya tak perlu khawatir. Bagi Anda yang sudah mengembalikan hewan langka tersebut atau berniat mengembalikannya, silakan mengirim foto hewan ke pasangmata.com atau redaksi@detik.com. Bila di lingkungan Anda ada yang memelihara kakatua jambul kuning, silakan juga laporkan ke BKSDA, Kemenhut, atau kepolisian terdekat dan pasangmata.com. Jangan lupa sertakan kontak Anda.

Bekantan dari kalimantan

Bekantan Monyet Asal dari Kalimantan


Bekantan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Nasalis larvatus, sedang dalam bahasa inggris disebut Long-Nosed Monkey atau Proboscis Monkey. Di negara-negara lain disebut dengan beberapa nama seperti Kera Bekantan (Malaysia), Bangkatan (Brunei), Neusaap (Belanda). Masyarakat Kalimantan sendiri memberikan beberapa nama pada spesies kera berhidung panjang ini seperti Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan Kahau.

Bekantan yang merupakan satu dari dua spesies anggota Genus Nasalis ini sebenarnya terdiri atas dua subspesies yaitu Nasalis larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis. Nasalis larvatus larvatus terdapat dihampir seluruh bagian pulau Kalimantan sedangkan Nasalis larvatus orientalis terdapat di bagian timur laut dari Pulau Kalimantan.

Binatang yang oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam status konservasi “Terancam” (Endangered) merupakan satwa endemik pulau Kalimantan. Satwa ini dijadikan maskot (fauna identitas) provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan SK Gubernur Kalsel No. 29 Tahun 1990 tanggal 16 Januari 1990. Selain itu, satwa ini juga menjadi maskot Dunia Fantasi Ancol.

Ciri-ciri dan Habitat Bekantan. Hidung panjang dan besar pada Bekantan (Nasalis larvatus) hanya dimiliki oleh spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai Monyet Belanda.

Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. Kera Bekantan betina berukuran sekitar 60 cm dengan berat 12 kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar (buncit). Perut buncit ini sebagai akibat dari kebiasaan mengkonsumsi makanannya yang selain mengonsumsi buah-buahan dan biji-bijian mereka juga memakan dedaunan yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna.

Bekantan (Nasalis larvatus) hidup secara berkelompok. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seekor Bekantan jantan yang besar dan kuat. Biasanya dalam satu kelompok berjumlah sekitar 10 sampai 30 ekor. Satwa yang dilindungi ini lebih banyak menghabiskan waktu di atas pohon. Walaupun demikian Bekantan juga mampu berenang dan menyelam dengan baik, terkadang terlihat berenang menyeberang sungai atau bahkan berenang dari satu pulau ke pulau lain.

Seekor Bekantan betina mempunyai masa kehamilan sekitar166 hari atau 5-6 bulan dan hanya melahirkan 1 (satu) ekor anak dalam sekali masa kehamilan. Anak Bekantan ini akan bersama induknya hingga menginjak dewasa (berumur 4-5 tahun). Habitat Bekantan (Nasalis larvatus) masih dapat dijumpai di beberapa lokasi antara lain di Suaka Margasatwa (SM) Pleihari Tanah Laut, SM Pleihari Martapura, Cagar Alam (CA) Pulau Kaget, CA Gunung Kentawan, CA Selat Sebuku dan Teluk Kelumpang. Juga terdapat di pinggiran Sungai Barito, Sungai Negara, Sungai Paminggir, Sungai Tapin, Pulau Bakut dan Pulau Kembang.

Konservasi Bekantan. Bekantan (Nasalis larvatus) oleh IUCN Redlist sejak tahun 2000 dimasukkan dalam status konservasi kategori Endangered (Terancam Kepunahan) setelah sebelumnya masuk kategori “Rentan” (Vulnerable; VU). Selain itu Bekantan juga terdaftar pada CITES sebagai Apendix I (tidak boleh diperdagangkan secara internasional). Pada tahun 1987 diperkirakan terdapat sekitar 260.000 Bekantan di Pulau Kalimantan saja tetapi pada tahun 2008 diperkirakan jumlah itu menurun drastis dan hanya tersisa sekitar 25.000. Hal ini disebabkan oleh banyaknya habitat yang mulai beralih fungsi dan kebakaran hutan.

burung cendrawasih khas indonesia

Burung Cendrawasih Fauna Khas Indonesia

Burung Cendrawasih merupakan salah satu fauna yang berasal dari Indonesia. Cendrawasih berasal dari tanah Papua, yang sangat indah. Karena keindahannya, burung ini bahkan dijuluki sebagai burung yang berasal dari surga. Banyak yang menyangka bahwa burung ini memang berasal dari kayangan. Saking bentuknya yang indah, cendrawasih menjadi buruan banyak orang. Tidak sedikit pemburu liar yang memburu burung jenis ini dan menjual dengan harga mahal. Pemerintah pun berusaha untuk melindungi spesies cendrawasih. Sehingga, kelangsungan hidupnya bisa berlangsung lama.

pict : www.situshewan.com

Jika anda melihat cendrawasih sedang terbang, maka bersiaplah untuk mengagumi keindahannya. Keindahan yang tercipta dari warna warna yang ada di dalam tubuhnya. Banyak yang belum mengenal sebenaranya dari jenis family mana cendrawasih ini. Kebanyakan mengenal cendrawasih sebagai burung yang berasal dari Papua.

Penjelasan Mendalam tentang Burung Cendrawasih
Burung ini dikenal juga sebagai Bird from Paradise. Bagi anda yang baru pertama kali melihat cendrawasih, tentunya tidak akan bisa lepas untuk memandang cendrawasih. Jantan cendrawasih sangat banyak terdapat di Papua. Dengan jumlahnya yang terus menurun tiap tahun nya. Burung ini masuk ke dalam family Paradisaeidae. Selain di tanah Papua, burung ini juga terdapat di Australia dan juga Papua Nugini. Famili ini memiliki sekitar 14 genus dan 43 spesies. 75% dari spesies nya bisa ditemukan di Indonesia.

Dalam kepercayaan masyarakat di Papua, burung ini dianggap sebagai titisan dari surga. Karena tidak memiliki kaki, burung ini hanya akan melayang laying di udara dan tidak mungkin untuk berjalan di tanah. Warna warna yang dimiliki oleh burung burung ini terdiri dari coklat, putih, biru. Oranye dan juga masih banyak lainnya. Burung ini memiliki ukuran yang berbeda-beda. Tidak semuanya memiliki ukuran besar. Yang paling kecil hanya berukuran 15cm, sedangkan beratnya hanya sekitar 50 gram. Hal ini berbeda dengan jenis yang cukup besar, dengan ukuran 110 cm dan memiliki berat lebih dari 400 gram. Biasanya jenis besar ini terdapat di jenis Cendrawasih Jambul.

Keindahan yang bisa anda temukan pada cendrawasih sesungguhnya digunakan untuk menarik minat betina untuk kawin. Si jantan akan menunjukkan keindahannya dengan berbagai tarian. Tarian yang dilakukan oleh para jantan ini, nantinya akan menarik betina untuk bersedia diajak kawin. Si jantan juga akan menari ke berbagai arah, tidak heran jika setiap Cendrawasih dari spesies yang berbeda memiliki tarian khusus untuk menarik lawan jenisnya.
Habitat Burung Cendrawasih

Cendrawasih memiliki habitat untuk hidup di hutan yang lebat. Biasanya hidup di dataran dataran rendah dan memilih tempat yang sangat aman. Di Papua sendiri, hanya di beberapa kawasan saja yang memiliki cendrawasih dalam jumlah yang banyak. Salah satu jenis cendrawasih yang sangat terkenal berasal dari genus Paradisaea karena memiliki warna yang sangat menarik. Dimana memiliki warna kuning indah yang menyala. Namun, jenis lainnya juga tidak kalah menarik dengan warna warna yang indah menyala.
Sekarang ini, ada jenis cendrawasih yang disimpan di Kebun Binatang sebagai koleksi dan bisa dilihat oleh pengunjung. Pemeliharaan burung ini juga harus dikerjakan dengan hati-hati. Agar kondisinya tidak kaget dan bisa meyesuaikan seperti di lingkungan aslinya. Setelah mengenal asal usul burung ini, anda bisa menjaga sekaligus mengenal lebih jauh mengenai cendrawasih. Sebagai fauna khas Burung Cendrawasih Indonesia, sudah sepantasnya bahwa julukan burung dari surga jatuh kepada Burung Cendrawasih.

GAJAH SUMATRA hampir punah

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan salah satu anggota dari ordo proboscidea yang terancam kelestariannya. Gajah dapat dikelompokan ke dalam dua kelompok yaitu gajah Asia dan gajah Afrika. Gajah Sumatera merupakan satwa langka yang dilindungi undang-undang sejak zaman Belanda dengan Peraturan Perlindungan Binatang Liar Tahun 1931 No 134 dan 266 (Abdullah dkk., 2012).
Gambar Gajah 1

Gambar 1. Gajah Sumatera (Soehartono dkk., 2007).
Habitat gajah sumatera terdiri dari beberapa tipe hutan yaitu hutan rawa (swamp forest), hutan gambut (peat swamp forest), hutan hujan dataran rendah (lowland forest), dan hutan hujan pegunungan rendah (lower mountain forest) (WWF 2005). Salah satu habitat endemiknya yaitu di Taman Nasional Way Kambas (TNWK)
Kelangsungan hidup gajah sumatera sangat tergantung pada pengelolaan habitat yang mencakup pengontrolan dan pengaturan terhadap vegetasi hutan, tempat terbuka, sumber sumber air, tempat mengasin, dan tempat tidur
Oleh karena itu menangkap gajah secara ilegal di habitat aslinya, memelihara tanpa izin dan memperjualbelikannya merupakan tindakan melawan hukum. Namun gajah yang mengganggu lahan pertanian dan pemukiman penduduk dapat ditangkap oleh aparat yang berwenang. Gajah hasil tangkapan kemudian dibawa ke Pusat Latihan Gajah (PLG) yang merupakan tempat menjinakkan gajah hasil tangkapan. Wilayah penyebaran Gajah Sumatera meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung
Saat ini habitat gajah yang diduga masih layak adalah Kawasan Ekosistem Seulawah. Melihat karakteristik ekosistem Seulawah yang masih alami, maka perlu ditinjau faktor habitat apa saja yang berpengaruh dalam pemilihan habitat oleh Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus). Namun akibat perambahan hutan kondisi lokasi habitat yang sering digunakan gajah di Ekosistem Seulawah berubah serta termasuk daerah perambahan hutan yang sangat tinggi. Ekosistem Seulawah memang dijadikan salah satu tempat Kawasan Konservasi di Aceh
Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan flagship species yang memerlukan kegiatan konservasi secara efektif untuk mempertahankan kelestariannya. Gajah sumatera tergolong satwa terancam punah (endangered) dalam daftar Red List Data Book yang dikeluarkan oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources)
Selain itu, gajah sumatera juga terdaftar dalam Apendiks I CITES (Convention on International Trade in Endangered Spesies of Wild Fauna and Flora) atau Konvensi  Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah Fauna dan Flora Liar yaitu jenis yang jumlahnya di alam sudah sangat sedikit dan dikhawatirkan akan punah
Ancaman terkemuka bagi gajah Sumatera adalah hilangnya habitat mereka ke sebuah parade tanpa akhir. Sumatera memiliki salah satu tingkat deforestasi tertinggi di dunia dan populasi gajah menghilang bahkan lebih cepat daripada hutannya. Hal ini karena hilangnya hutan, sehingga pasukan gajah menjadi lebih dekat kepada pemukiman manusia, menyebabkan konflik dan kematian gajah karena masyarakat bereaksi untuk memotong kerusakan dan kerugian harta benda
Gambar Gajah 2

Peningkatan aktivitas manusia disekitar habitat gajah akan mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas habitat gajah yang apabila dibiarkan dan tidak cepat ditangani, suatu saat gajah di Sumatera akan mengalami kepunahan

Jenis-jenis burung elang di indonesia

JENIS - JENIS BURUNG ELANG DI INDONESIA

    Keluarga Burung Elang di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, menyebar merata di seluruh Wilayah daratan dan Kepulauan Indonesia dari Aceh sampai Papua (Barat-Timur) dan dari P.Miangas, Sulawesi Utara sampai P.Rote, Nusa Tenggara Timur (Utara-Selatan). Keaneka ragaman jenis Elang di Indonesia ditambah jenis Elang asal negara dingin yang bermigrasi ke Indonesia menghindari musim dingin ditempat asalnya.
    Di Indonesia spesies Elang ini antara lain dikenal dengan nama Alap-alap, Rajawali, Sikep madu, Baza, atau garuda. Penampilannya sangat gagah dan beberapa jenis bisa mencapai masa hidup lebih dari seratus tahun. Namun ada beberapa Jenis Elang yang populainya mulai kritis diantaranya adalah Elang Jawa yang penyebarannya kini terbatas pada Taman Nasional yang ada di P.Jawa, meskipun Elang ini masih bisa ditemukan di seluruh Provinsi di Jawa namun dari tahun ketahun populasinya terus berkurang. Sehingga apabila tidak dilakukan usaha perlindungan yang ketat Maskot lambang negara Indonesia ini akan punah selama-lamanya.
   Dibawah ini ditampilkan beberapa jenis Elang yang ada di Indonesia. Semoga Foto-foto dibawah ini menambah kecintaan kita Pada Fauna Elang ini dan ikut berusaha menjaga dan melindungi dari ancaman kepunahan.
Alap-Alap  Sulawesi
Alap-Alap Talaud
Alap-alap Capung
Alap-alap Australia
Alap-alap coklat Wamena
Alap-alap Sapi
Alap-alap Dahi Putih

macan tutul

Macan Tutul Jawa atau Macan Kumbang

rmlnmmp.com
Macan tutul jawa (Latin: Panthera pardus melas) atau macan kumbang adalah salah satu spesies cabang dari keluarga macan tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi di Pulau Jawa. Macan tutul ini memiliki dua variasi warna kulit yaitu berwarna terang (oranye) dan hitam (macan kumbang). Macan tutul jawa adalah satwa indentitas Provinsi Jawa Barat.
Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, jenis macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang sangat membantu dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina tidak jauh beda dengan jantan-nya hanya ukurannya lebih kecil dari jantan.
gambar macan kumbang
ivanildosantos.blogspot.com
Macan Kumbang sedang berada di atas batu di pegunungan. Jika kita perhatikan lebih seksama, sebetulnya Macan Kumbang berwarna hitam juga mempunyai bintik-bintik seperti Macan Tutul lainnya. Hanya saja karena warnanya yang gelap menjadi lebih sulit terlihat.

simomot.wordpress.com
Macan Tutul Jawa bercorak oranye dengan bintik hitam. Populasi Macan Tutul Jawa dengan corak seperti ini lebih sedikit dibandingkan dengan yang berwarna hitam di atas tadi.

jalak bali

                                                   Jalak Bali


Jalak Bali

Jalak Bali (leucopsar rothschild) adalah jenis burung pengicau berukuran sedang dengan panjang sekitar 25 centimeter.  Jalak Bali ini mempunyai ciri-ciri khusus tersendiri seperti memiliki bulu yang putih diseluruh tubuhnya kecuali warna hitam dibagian ujung ekor dan sayapanya. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru cerah dengan kaki berwarna keabu-abuan. 

Burung Jalak Bali ini hanya bisa ditemukan dibagian barat Pulau Bali dengan populasi saat ini menurut Daftar List IUCN hanya sekitar 115 ekor yang hidup di penangkaran Nusa Penida dan Taman Nasional Bali Barat yang cukup menjanjikan. 

babirius di indonesia



. Babirusa (Babyrousa babirussa)


Babirusa (Babyrousa babirussa) adalah hewan yang hanya bisa ditemukan di area Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat hewan babirusa ini banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini memakan buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Panjang tubuh babirusa sekitar 87 - 106 sentimeter. Tingginya hanya 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya dapat mencapai 90 kg. Biasanya mereka hidup berkelompok dengan seekor pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya.

Binatang yang pemalu ini bisa menjadi buas jika diganggu. Taringnya panjang mencuat ke atas, berguna melindungi matanya dari duri rotan. Babirusa betina melahirkan satu sampai dua ekor satu kali melahirkan. Masa kehamilannya berkisar antara 125 hingga 150 hari. Bayi babirusa itu akan disusui selama satu bulan, setelah itu akan mencari makanan sendiri di hutan bebas. Selama setahun babirusa betina hanya melahirkan satu kali. Usia dewasa seekor babirusa lima hingga 10 bulan, dan dapat bertahan hingga usia 24 tahun.

Karena hewan langka ini sering merusak tanaman, hewan ini sering diburu penduduk sekitar untuk dibunuh. Oleh karena itulah mengapa populasi babirusa ini semakin menurun dari waktu ke waktu.

badak di indonesia

1. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
© Alain Compost

Badak Jawa menempati urutan pertama sebagai jenis badak yang terancam punah. 

Hal ini dikarenakan banyaknya faktor seperti ancaman letusan gunung krakatau, tsunami, wabah penyakit, dan perburuan liar. 

Badak Jawa memiliki ciri unik dibandingkan jenis badak lainnya. 

Ciri – ciri badak jawa yang paling menonjol adalah memiliki cula yang kurang dari 20 cm. Cula tersebut menjadikan badak Jawa sebagai badak yang memiliki cula paling kecil. 

Populasi badak Jawa saat ini berada di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. 

Badak Jawa ini merupakan mamalia terlangka di muka bumi ini. 

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan Balai Taman Nasional Ujung Kulon tahun 2012, diperkirakan badak jawa berjumlah sekitar 51 ekor.

2. Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)


Badak sumatra (sumatran Rhino)
© Save The Rhino

Badak yang memiliki dua cula ini merupakan jenis badak yang terancam punah selanjutnya. Memiliki ukuran tubuh paling kecil diantara badak lainnya, Badak Sumatera memiliki tinggi sekitar 120 – 145 cm dengan berat 500 – 800 kg. 

Ciri unik dari badak ini adalah rambut halus yang menyebar di seluruh tubuhnya. Sehingga badak ini biasa disebut hairy rhino

Banyaknya pengalihfungsian hutan di sumatra menjadi kebun kelapa sawit, menjadikan hewan ini semakin terdesak populasinya. 

Rencana Aksi dan Strategi Konservasi (Dephut, 2007) memperkirakan populasi badak ini kurang dari 300 ekor. 

Badak Sumatra terdapat di Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung dan Bengkulu.

3. Badak India (Rhinoceros unicornis)

Greater one horned
© Save The Rhino
Badak India atau lebih dikenal dengan sebutan Greater One Horned

Badak jenis ini memiliki ciri – ciri yang mirip dengan badak Jawa. Seperti memiliki satu cula dan bentuk kulit yang membentuk lekukan tebal. 

Hanya saja badak India memiliki ukuran tubuh lebih besar dan cula yang lebih panjang yakni sekitar 20 – 61 cm. Berat badak India sekitar 1.800 – 2.700 Kg. 

Badak bercula satu ini tinggal di padang rumput dan hutan di wilayah India dan Nepal. 

Berdasarkan sensus yang dilakukan oleh IUCN tahun 2012, populasi badak India ini berjumlah 3.333 ekor.

4. Badak Hitam (Diceros bicornis longipes )

black rhino badak hitam
© Save The Rhino

Badak Hitam atau biasa disebut Black Rhino ini memiliki empat subspesies. 

Badak hitam tersebar di afrika timur, barat, tengah, dan selatan. Jumlah populasi badak hitam menurut IUCN pada tahun 2013 yakni sebanyak 5.055 ekor. 

Pada tahun 2006, jaringan konservasi terbesar di dunia (IUCN) menyatakan badak hitam afrika barat telah punah. Badak ini diburu sampai habis populasinya. Cula badak yang dihargai hingga ratusan ribu dolar ini dijadikan obat – obatan dan gagang pedang di wilayah Asia. 

Badak jenis ini memiliki berat hingga 1.350 kg untuk jantan dan betina bisa mencapai berat 900 kg. 

Walaupun dinamakan badak hitam, namun sebenarnya badak tersebut lebih berwarna abu – abu putih. 

Pemberian nama badak hitam itu sendiri untuk membedakan dengan badak putih (Ceratotherium simum). 

Ini bisa dikatakan kesalahan, karena kedua subspesies tersebut adalah warna yang hampir sama.

5. Badak Putih (Ceratotherium simum)

Badak putih white rhino
© Save The Rhino

Badak putih menjadi jenis badak yang menempati urutan terakhir sebagai badak yang terancam punah. Hal ini bukan tanpa alasan, melihat populasinya yang masih begitu besar yakni 20.405. 

meskipun begitu ancaman perburuan liar masih terjadi. 

Badak ini adalah salah satu badak yang memiliki subspesies. 

Berat tubuhnya yang dapat mencapai 3.000 kg menjadikan badak putih ini mamalia terbesar kedua setelah gajah. 

Selain itu badak putih memiliki dua cula dengan cula pertama bisa memiliki panjang hingga 2 meter.
Itu tadi adalah 5 jenis badak yang terancam punah di muka bumi ini. Mari kita bersama – sama menjaga kelestarian hewan badak tersebut. 

Dan jangan sekali – kali memburunya, karena akan mengancam habitat hewan tersebut. 

burung tercantik di indonesia

                                  > Burung cendrawasih













Berikut ini adalah kutipan dari tulisan yang saya baca "Populasi burung cenderawasih di tanah Papua terancam punah. Para pekerja proyek jalan dan pengusaha hutan di daerah itu sering memburu burung-burung bernilai jutaan rupiah ini, untuk dijual. Masih ada 11 jenis cenderawasih berkeliaran di 13 kabupaten di Papua, namun belum terdata. Suatu saat populasi cenderawasih di Papua bakal punah. Pasalnya, tidak ada pemeliharaan dan perawatan yang tepat, sementara hutan di Papua dari tahun ke tahun terus dibabat. Selain itu penjualan satwa semakin marak saja.


Misalnya para pekerja proyek jalan dan buruh pengusaha hutan, entah karena gaji kecil atau karena apa, sering tidur di hutan untuk menangkap burung – burung itu. Harganya burung cenderawasih yang sudah mati sampai jutaan rupiah di luar negeri, apalagi masih hidup.





Jenis-jenis cenderawasih yang berkeliaran di hutan belantara Papua ada 11, yakni Ptilorii Magnificus di Merauke, Cicinurus Regius di Biak, Cicinnurus Magnificus jarang ditemukan kecuali harus menunggu berhari-hari di hutan, Cicinnurus Respublica juga jarang ditemukan, Paradisae Minor terbanyak di Nabire dan Manokwari, Paradisae Rubrae di Jayapura, Paradisae Apoda di Manokwari. Jenis terakhir ini lebih besar dan bulu-bulu sayap yang indah dipakai oleh perempuan Papua untuk menghias kepala pada pesta adat. Kemudian Paradisae Reggiana di Timika, Lophorina Superba di Manokwari, Seleucidis Melanoleuca di Jayapura dan Sorong dan Pteridophora Alberti di Timika.
Burung Merak Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti Merak betina.

Read more at: http://fauna-unik.blogspot.co.id/2013/03/8-hewan-tercantik-di-indonesia.html
Copyright fauna-unik.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Burung Merak Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti Merak betina.

Read more at: http://fauna-unik.blogspot.co.id/2013/03/8-hewan-tercantik-di-indonesia.html
Copyright fauna-unik.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
. Burung Merak Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti Merak betina.

Read more at: http://fauna-unik.blogspot.co.id/2013/03/8-hewan-tercantik-di-indonesia.html
Copyright fauna-unik.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
. Burung Merak Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti Merak betina.

Read more at: http://fauna-unik.blogspot.co.id/2013/03/8-hewan-tercantik-di-indonesia.html
Copyright fauna-unik.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution

fauna lanngka di indonesia

 > SERINDIT (Loriculus galgulus) KHAS RIAU

Serindit melayu atau dalam nama ilmiahnya Loriculus galgulus adalah sejenis burung yang terdapat di dalam genus burung serindit Loriculus. Burung ini berukuran kecil, dengan panjang mencapai 12 cm. Bulunya didominasi oleh warna hijau dengan bulu ekor berwarna merah. Burung jantan dan betina serupa. Burung serindit jantan memiliki bercak kepala berwarna biru dan bercak tenggorokan berwarna merah. Burung betina berwarna lebih kusam dibanding jantan. Populasi Serindit melayu tersebar di hutan dataran rendah, dari permukaan laut sampai ketinggian 1.300 m di negara Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Serindit Melayu hidup dalam kelompok. Burung ini memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan daripada terbang. Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah. Pakannya terdiri dari sayuran hijau, buah-buahan, padi-padian dan aneka serangga kecil. Burung betina biasanya menetaskan antara tiga sampai empat butir telur yang dierami sekitar 18 sampai 20 hari.

ceumpala kuneng khs nangroe aceh darussalam

>     CEUMPALA KUNENG (Trichixos pyrropygus) KHAS NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Ceumpala Kuneng atau kucica ekor kuning adalah seekor spesies burung dalam keluarga Muscicapidae. Burung ini dapat ditemukan di Brunei, Indonesia, Malaysia dan Thailand. Habitat alaminya yaitu di hutan dataran rendah yang lembab dan rawa-rawa di daerah subtropis atau tropis. Burung ini merupakan fauna daerah Aceh yang dikenal dengan nama cémpala kunèng dalam bahasa Aceh. Saat ini burung ini berstatus hampir terancam. Burung ini tersebar di Semenanjung Thailand, Semenanjung Malaya, Brunei dan Indonesia. Di Indonesia burung ini hanya ditemukan di Sumatera dan Kalimantan. Burung ini berukuran sedang (21 cm), berekor panjang hitam dan jingga. Jantan menyerupai kucica hutan tetapi ekornya yang merah karat jauh lebih pendek, lebih banyak berwarna abu-abu gelap daripada hitam, alis pendek putih dan tunggir merah karat. Betina lebih coklat dan tidak punya alis putih. Burung remaja lebih coklat berbintik-bintik kuning merah karat. Iris coklat; paruh hitam; kaki hitam. Kicauannya tidak semerdu kucica hutan. Seri panjang terdiri dari siulan merdu, nada tunggal dan ganda, “pi-uuu”, meningkat dan menurun bergantian secara tidak tetap. Burung yang tidak umum dijumpai di kerimbunan hutan primer dan sekunder dataran rendah sampai ketinggian 1200 m diatas permukaan laut. Lebih menyukai hutan lembab rimbun termasuk hutan rawa.